Nada-nada distorsi pecah di telingaku
membombardir kemapanan otak
dalam gelombang hingar-bingar
seketika nadi bergejolak
menjelma adrenalin di sel-sel darah
akupun berkejaran dengan detak jantungku sendiri
berpacu melintasi repertoar yang menggedor-gedor
pintu rasa takut di dalam diri
ini lebih dahsyat dari gelontoran caffein
ataupun asupan morphin
ini sungguh memaksa kecengengan terkelupas
dari rapuh bathin
dentam menyentak
dada membuncah
semua gundah tergusur musnah
secara sadar aku terpeluk pusaran
perlawanan terhadap kebimbangan
membuatku lebih berani dari malam-malam kemarin
ini bukanlah halusinasi
justru ini sebuah kontrol diri
januari 2012, Selatan Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar